Jeans, yah busana yang satu ini mungkin ada dalam lemari kamu. Mau itu celana jeans yang masih baru atau yang sudah agak lama, tapi pasti pakaian yang satu ini bakal mengisi koleksi baju kita. Tapi tahukah kamu, kalau celana jeans sebenarnya adalah bagian dari sejarah. Dan siapa sangka kalau celana biru yang kini begitu popular dulunya adalah pakaian para buruh perkebunan dan perdagangan.
Cerita tentang Jeans dimulai dari Genoa, Italia ditempat ini celana jeans diproduksi untuk keperluan angkatan laut, sebagai celana yang dapat dipakai basah ataupun kering. Nama jeans sendiri didapat dari bahasa Perancis yang menyebut celana warna biru asal Genoa ini sebagai bleu de Gnes. Sedangkan di benua Amerika kedatangan jeans dimulai di tahun 1872, pada saat itu demam emas melanda Amerika. Seorang pemuda berusia 20 tahun bernama Levi Strauss berniat mengadu nasib ke New York. Di tempat asalnya Strauss adalah seorang penjual pakaian. Strauss berangkat ke California dengan hanya berbekal beberapa potong tekstil yang akan dijuanya selama perjalanan ke barat.
Karena memang hanya berbekal nekat, Levi Strauss akhirnya sampai di California dengan menjual semua barangnya kecuali yang tersisa adalah segulung kanvas. Dengan segulung kanvas tersebut Strauss berusaha membuat sepotong celana kerja yang dicoba dijualnya kepada para pekerja tambang didaerah tersebut. Ternyata celana dengan bahan kanvas milik Strauss laku keras, banyak pekerja tambang yang membeli celana kanvas dari Strauss karena celana dari bahan canvas tidak mudah rusak atau sobek serta tahan lama. Namun masih banyak juga mereka yang masih tidak suka dengan bahan kanvas olahan Strauss. Hal yang membuat dia mulai berimprovisasi dengan membuat dari bahan lain yang dipesan dari Genoa Italia. Para pemintal di sana menyebut bahan tersebut dengan “genes” dan Strauss mengubah namanya menjadi “jeans” dan mulailah Strauss memproduksi celana jeans yang pertama dan diberi merk “Levi’s”.
Dalam waktu singkat celana ini sudah menjadi celana resmi para penambang, hal yang membuat Jacob Davis seorang pengusaha sukses kemudian mengajak kerjasama Strauss. Sebagai seorang businessman, naluri dagang Levi pun muncul, ia kemudian mengajak Davis partneran dan di tahun 1873 mereka berhasil mendapatkan hak paten. Setelah paten berhasil didapatkan, langsung saja para pekerja tambang di California memakai celana jeans ini sebagai seragam tidak resmi mereka selama bekerja. Karena populer di kalangan pekerja tambang inilah, jeans kemudian jadi simbol status ekonomi dan diasosiasikan dengan kelas pekerja. Di tahun 1920, Levi’s Waist Overalls menjadi produk celana kerja yang paling laku di bagian Selatan Amerika, dan walau sekarang bahannya sudah digantikan dengan denim namun banyak orang masih menyebutnya sebagai celana jeans.
Di tahun 1930-an, kepopuleran jeans mulai terdongkrak, hal ini juga tidak bisa dipisahkan dari kepopuleran film koboi. Dalam waktu singkat semua cowok (tua/muda) jatuh cinta sama jeans dan berusaha untuk meniru idola mereka di dalam film. Memakai jeans memang dipergunakan untuk membuat sebuah statement. Tahun 60-an dan 70-an jeans dibuat ulang (mulai dengan bentuk bell-bottom, didekorasi dengan manik, sulaman dan bahkan dicat) dan menjadi simbol penampilan casual untuk generasi yang lebih bebas.
Pada masa Perang Dunia II, giliran para serdadu Amerika yang gemar mengenakannya selagi sedang tidak bertugas. Lain lagi ceritanya di tahun 1950-an. Jeans mendadak menjadi must have item di kalangan anak-anak muda. Apa pemicunya? Ternyata tak lain penampilan cool James Dean, bintang belia yang meninggal muda karena kecelakaan di saat namanya justru sedang kondang-kondangnya. Trend kembali bergulir di tahun 1960-an dan awal tahun 1970-an. Gaya hidup menggelandang ala Hippy menciptakan kreasi baru. Gadis-gadis hippy suka mengenakan jeans yang dihiasi dengan sulaman atau lukisan cat. Di akhir tahun 1970, dunia dikejutkan dengan penampilan si cantik Brooke Shields yang menjadi model jeans produksi Calvin Klein.
Jeans baru benar-benar naik pangkat di tahun 1980-an. Ketika itu banyak perancang terkenal seperti Armani, Klein dan Versace yang mengangkat jeans sebagai bahan yang bisa tampil sama anggunnya dengan bahan pakaian lain. Memang sih, jeans sempat tidak ngetop di era grunge tahun 1990an. Namun dengan cepat melakukan come-back di dunia fashion. Kini orang bahkan mengenaian jeans untuk berbagai kesempatan, termasuk untuk berdress down Friday alias berbaju santai ke kantor di hari Jum’at. Di Indonesia jeans bahkan sudah sering dikenakan bersama kebaya encim ataupun dikenakan ke pesta bersama dengan bahan pakaian yang glamour seperti sutera.
Saat ini celana jeans sudah menjadi trend fashion..
Sekarang ini, celana jeans sudah masuk ke kehidupan kita sehari-hari dan bukan cuma monopoli kaum pekerja seperti kegunaannya di jaman dulu. Jutaan orang memang masih memakai jeans untuk bekerja, tapi kali ini bukan untuk bekerja di pertambangan tapi untuk kerja kantoran. It’s a legend that rise, salute to Strauss.
sumber: http://www.wiryakastawan.com
Cerita tentang Jeans dimulai dari Genoa, Italia ditempat ini celana jeans diproduksi untuk keperluan angkatan laut, sebagai celana yang dapat dipakai basah ataupun kering. Nama jeans sendiri didapat dari bahasa Perancis yang menyebut celana warna biru asal Genoa ini sebagai bleu de Gnes. Sedangkan di benua Amerika kedatangan jeans dimulai di tahun 1872, pada saat itu demam emas melanda Amerika. Seorang pemuda berusia 20 tahun bernama Levi Strauss berniat mengadu nasib ke New York. Di tempat asalnya Strauss adalah seorang penjual pakaian. Strauss berangkat ke California dengan hanya berbekal beberapa potong tekstil yang akan dijuanya selama perjalanan ke barat.
Karena memang hanya berbekal nekat, Levi Strauss akhirnya sampai di California dengan menjual semua barangnya kecuali yang tersisa adalah segulung kanvas. Dengan segulung kanvas tersebut Strauss berusaha membuat sepotong celana kerja yang dicoba dijualnya kepada para pekerja tambang didaerah tersebut. Ternyata celana dengan bahan kanvas milik Strauss laku keras, banyak pekerja tambang yang membeli celana kanvas dari Strauss karena celana dari bahan canvas tidak mudah rusak atau sobek serta tahan lama. Namun masih banyak juga mereka yang masih tidak suka dengan bahan kanvas olahan Strauss. Hal yang membuat dia mulai berimprovisasi dengan membuat dari bahan lain yang dipesan dari Genoa Italia. Para pemintal di sana menyebut bahan tersebut dengan “genes” dan Strauss mengubah namanya menjadi “jeans” dan mulailah Strauss memproduksi celana jeans yang pertama dan diberi merk “Levi’s”.
Dalam waktu singkat celana ini sudah menjadi celana resmi para penambang, hal yang membuat Jacob Davis seorang pengusaha sukses kemudian mengajak kerjasama Strauss. Sebagai seorang businessman, naluri dagang Levi pun muncul, ia kemudian mengajak Davis partneran dan di tahun 1873 mereka berhasil mendapatkan hak paten. Setelah paten berhasil didapatkan, langsung saja para pekerja tambang di California memakai celana jeans ini sebagai seragam tidak resmi mereka selama bekerja. Karena populer di kalangan pekerja tambang inilah, jeans kemudian jadi simbol status ekonomi dan diasosiasikan dengan kelas pekerja. Di tahun 1920, Levi’s Waist Overalls menjadi produk celana kerja yang paling laku di bagian Selatan Amerika, dan walau sekarang bahannya sudah digantikan dengan denim namun banyak orang masih menyebutnya sebagai celana jeans.
Di tahun 1930-an, kepopuleran jeans mulai terdongkrak, hal ini juga tidak bisa dipisahkan dari kepopuleran film koboi. Dalam waktu singkat semua cowok (tua/muda) jatuh cinta sama jeans dan berusaha untuk meniru idola mereka di dalam film. Memakai jeans memang dipergunakan untuk membuat sebuah statement. Tahun 60-an dan 70-an jeans dibuat ulang (mulai dengan bentuk bell-bottom, didekorasi dengan manik, sulaman dan bahkan dicat) dan menjadi simbol penampilan casual untuk generasi yang lebih bebas.
Pada masa Perang Dunia II, giliran para serdadu Amerika yang gemar mengenakannya selagi sedang tidak bertugas. Lain lagi ceritanya di tahun 1950-an. Jeans mendadak menjadi must have item di kalangan anak-anak muda. Apa pemicunya? Ternyata tak lain penampilan cool James Dean, bintang belia yang meninggal muda karena kecelakaan di saat namanya justru sedang kondang-kondangnya. Trend kembali bergulir di tahun 1960-an dan awal tahun 1970-an. Gaya hidup menggelandang ala Hippy menciptakan kreasi baru. Gadis-gadis hippy suka mengenakan jeans yang dihiasi dengan sulaman atau lukisan cat. Di akhir tahun 1970, dunia dikejutkan dengan penampilan si cantik Brooke Shields yang menjadi model jeans produksi Calvin Klein.
Jeans baru benar-benar naik pangkat di tahun 1980-an. Ketika itu banyak perancang terkenal seperti Armani, Klein dan Versace yang mengangkat jeans sebagai bahan yang bisa tampil sama anggunnya dengan bahan pakaian lain. Memang sih, jeans sempat tidak ngetop di era grunge tahun 1990an. Namun dengan cepat melakukan come-back di dunia fashion. Kini orang bahkan mengenaian jeans untuk berbagai kesempatan, termasuk untuk berdress down Friday alias berbaju santai ke kantor di hari Jum’at. Di Indonesia jeans bahkan sudah sering dikenakan bersama kebaya encim ataupun dikenakan ke pesta bersama dengan bahan pakaian yang glamour seperti sutera.
Saat ini celana jeans sudah menjadi trend fashion..
Sekarang ini, celana jeans sudah masuk ke kehidupan kita sehari-hari dan bukan cuma monopoli kaum pekerja seperti kegunaannya di jaman dulu. Jutaan orang memang masih memakai jeans untuk bekerja, tapi kali ini bukan untuk bekerja di pertambangan tapi untuk kerja kantoran. It’s a legend that rise, salute to Strauss.
sumber: http://www.wiryakastawan.com