Harry Potter sengaja dipilih menjadi film box office Hollywood pertama yang hadir kembali di Indonesia. Film yang dibintangi Daniel Radcliffe itu diharapkan menjadi daya tarik penikmat film datang ke bioskop.
"Harry Potter duluan, habis itu Transformers. Film-film Hollywood pas Ramadhan masih diputar untuk mendongkrak. Masyarakat sudah dapat menikmatilah akhir bulan ini. Semua proses sudah selesai artinya kita sebagai pengusaha sudah bisa running lah," ujar Ketua Umum Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) Djonny Syafrudin saat berbincang dengan okezone.
Selain Harry Potter dan Transformers, Djonny memastikan akan masih ada pemutaran film-film box office Hollywood yang lain. Hal itu dia tegaskan untuk menjawab ketakutan banyak orang yang menganggap hanya Harry Potter dan Transformers yang diputar di bioskop.
"Tidak begitu, karena memang film-film itu termasuk film unggulan saja. Nanti akan dilanjutkan dengan film yang lainnya. Semua itu kan butuh waktu. Nantinya film- lain akan ditambah lagi, terutama yang unggulan-unggulan. Kemudian film-film lainnya. Nanti lebaran film nasional baru diikutsertakan. Kita prioritaskan film nasional dulu," tandasnya.
Sebagai pengusaha bioskop, Djonny memiliki harapan tinggi dengan kehadiran film-film box office. Selama film-film impor ditarik, bioskop di Indonesia memang makin sepi peminat. Hal itu juga berdampak pada menurunnya omset yang mereka miliki.
"Yang drastis itu dari bulan Juni, karena sebelumnya kan masih ada stok. Juni kita sudah hancur-hancuran. Pendapatan juga menurun dari Rp3,9 miliar jadi Rp1,8 miliar. Sedangkan biaya operasional 60 persen dari listrik, sisanya pegawai, maintenance," keluhnya.
Film terakhir Harry Potter, Harry Potter an The Deathly Hallows II akan diputar serentak pada 29 Juli 2011. Djonny sengaja bergegas cepat untuk segera menayangkan film-film impor itu sebelum bulan Ramadan. Membludaknya penonton di enam Harry Potter sebelumnya tentu menjadi pijakan tersendiri bagi pengusaha bioskop.
Tak heran, meski biasanya omset menurun setiap Ramadan, tren penonton diyakini Djonny akan melonjak drastis menjelang hari lebaran. Pengusaha bioskop sepertinya meyakini betul daya magis Harry Potter di dunia, termasuk di Indonesia.
"Setiap tahun memang siklusnya setiap mau masuk bulan Ramadan omset turun. Baru pas habis lebaran naik lagi. Lebaran itu income yang paling bagus untuk bioskop. Kita jangan sampai tertinggal dengan peredaran film di dunia. Harry Potter saja sudah di putar di dunia 13 juli, syukurlah kita cuma telat dua minggu," tukasnya.(rik)
"Harry Potter duluan, habis itu Transformers. Film-film Hollywood pas Ramadhan masih diputar untuk mendongkrak. Masyarakat sudah dapat menikmatilah akhir bulan ini. Semua proses sudah selesai artinya kita sebagai pengusaha sudah bisa running lah," ujar Ketua Umum Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) Djonny Syafrudin saat berbincang dengan okezone.
Selain Harry Potter dan Transformers, Djonny memastikan akan masih ada pemutaran film-film box office Hollywood yang lain. Hal itu dia tegaskan untuk menjawab ketakutan banyak orang yang menganggap hanya Harry Potter dan Transformers yang diputar di bioskop.
"Tidak begitu, karena memang film-film itu termasuk film unggulan saja. Nanti akan dilanjutkan dengan film yang lainnya. Semua itu kan butuh waktu. Nantinya film- lain akan ditambah lagi, terutama yang unggulan-unggulan. Kemudian film-film lainnya. Nanti lebaran film nasional baru diikutsertakan. Kita prioritaskan film nasional dulu," tandasnya.
Sebagai pengusaha bioskop, Djonny memiliki harapan tinggi dengan kehadiran film-film box office. Selama film-film impor ditarik, bioskop di Indonesia memang makin sepi peminat. Hal itu juga berdampak pada menurunnya omset yang mereka miliki.
"Yang drastis itu dari bulan Juni, karena sebelumnya kan masih ada stok. Juni kita sudah hancur-hancuran. Pendapatan juga menurun dari Rp3,9 miliar jadi Rp1,8 miliar. Sedangkan biaya operasional 60 persen dari listrik, sisanya pegawai, maintenance," keluhnya.
Film terakhir Harry Potter, Harry Potter an The Deathly Hallows II akan diputar serentak pada 29 Juli 2011. Djonny sengaja bergegas cepat untuk segera menayangkan film-film impor itu sebelum bulan Ramadan. Membludaknya penonton di enam Harry Potter sebelumnya tentu menjadi pijakan tersendiri bagi pengusaha bioskop.
Tak heran, meski biasanya omset menurun setiap Ramadan, tren penonton diyakini Djonny akan melonjak drastis menjelang hari lebaran. Pengusaha bioskop sepertinya meyakini betul daya magis Harry Potter di dunia, termasuk di Indonesia.
"Setiap tahun memang siklusnya setiap mau masuk bulan Ramadan omset turun. Baru pas habis lebaran naik lagi. Lebaran itu income yang paling bagus untuk bioskop. Kita jangan sampai tertinggal dengan peredaran film di dunia. Harry Potter saja sudah di putar di dunia 13 juli, syukurlah kita cuma telat dua minggu," tukasnya.(rik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar