LOS ANGELES - Sihir Harry Potter menaklukkan vampir Twilight. Sekuel terbaru sekaligus terakhir film yang diangkat dari buku laris karya J.K. Rowling itu, Harry Potter and the Deathly Hallows: Part 2, memecahkan dua rekor sekaligus untuk pasar Amerika Serikat yang sebelumnya dipegang dua sekuel Twilight. Yaitu, box office untuk pemutaran dalam sehari serta box office untuk pemutaran midnight perdana.
Sebagaimana dilansir Associated Press, untuk kategori pertama, Harry Potter and the Deathly Hallows: Part 2 membukukan pendapatan USD 92,1 juta (sekitar Rp 782,9) miliar) saat diputar perdana pada Jumat lalu (15/7). Jumlah tersebut melampaui pemegang rekor sebelumnya, The Twilight Saga: New Moon rilisan 2009, yang mencatat USD 72,7 juta (Rp 617,9 miliar) dalam sehari pemutaran.
Untuk pemutaran di bioskop internasional (di luar AS), Deathly Hallows: Part 2 meraup uang tiket USD 75 juta. Di Inggris, pemutarannya juga mencetak rekor dalam sehari, yakni USD 14,8 juta.
Salah satu faktor penentu "kemenangan" Deathly Hallows: Part 2 atas New Moon itu adalah format film. Sinema produksi Warner Bros tersebut merupakan satu-satunya sekuel Harry Potter yang dibuat dalam format 3-D. Itu membuat harga tiketnya lebih mahal jika dibandingkan dengan New Moon yang berformat 2-D.
Tetapi, terlepas dari hal itu, raihan fulus sekuel kedelapan Harry Potter dalam sehari pemutaran itu tetap luar biasa. Jumlahnya melebihi gabungan pendapatan empat di antara tujuh sekuel sebelumnya selama sepekan.
Untuk pemutaran midnight perdana, Deathly Hallows: Part 2 yang mengisahkan pertempuran final Harry Potter melawan Lord Voldemort mengeruk pemasukan USD 43,5 juta (Rp 369,75 miliar). Jumlah itu melampaui pemegang rekor sebelumnya, sekuel Twilight rilisan 2010, The Twilight Saga: Eclipse, yang "hanya" meraup USD 30 juta (Rp 255 miliar).
Kini, sebagaimana ditulis Hollywood.com, rekor ketiga juga menunggu film yang disutradarai David Yates tersebut, yakni pemasukan dalam pemutaran selama sepekan. Rekor hingga sekarang masih atas nama film Batman terakhir, The Dark Knight, yang mengantongi uang tiket USD 158 juta (Rp 1,3 triliun).
"Saya bahagia, film Harry Potter terbaru disambut antusias. Tapi, saya sekaligus juga sedih karena harus mengakhiri kebersamaan dengan film ini," kata Emma Watson, pemeran Hermione Granger, dalam kedelapan sekuel film laris tersebut, sebagaimana dikutip situs imdb.
Pottermania di Indonesia sudah pasti juga sedih. Sebab, hingga kini belum ada kepastian kapan mereka bisa menikmati petualangan terkini Harry Potter (diperankan Daniel Radcliffe) yang didampingi dua sobat kentalnya, Hermione dan Ron Weasley (dimainkan Rupert Grint), tersebut.
Memang, di situs 21 Cineplex, bersama seri anyar Transformers: Dark of the Moon, Harry Potter seri keselapan tersebut sudah dimasukkan kategori coming soon. Tapi, tak ada keterangan lebih lanjut tanggal atau bulan penayangannya di bioskop tanah air. (c4/ttg)
Sebagaimana dilansir Associated Press, untuk kategori pertama, Harry Potter and the Deathly Hallows: Part 2 membukukan pendapatan USD 92,1 juta (sekitar Rp 782,9) miliar) saat diputar perdana pada Jumat lalu (15/7). Jumlah tersebut melampaui pemegang rekor sebelumnya, The Twilight Saga: New Moon rilisan 2009, yang mencatat USD 72,7 juta (Rp 617,9 miliar) dalam sehari pemutaran.
Untuk pemutaran di bioskop internasional (di luar AS), Deathly Hallows: Part 2 meraup uang tiket USD 75 juta. Di Inggris, pemutarannya juga mencetak rekor dalam sehari, yakni USD 14,8 juta.
Salah satu faktor penentu "kemenangan" Deathly Hallows: Part 2 atas New Moon itu adalah format film. Sinema produksi Warner Bros tersebut merupakan satu-satunya sekuel Harry Potter yang dibuat dalam format 3-D. Itu membuat harga tiketnya lebih mahal jika dibandingkan dengan New Moon yang berformat 2-D.
Tetapi, terlepas dari hal itu, raihan fulus sekuel kedelapan Harry Potter dalam sehari pemutaran itu tetap luar biasa. Jumlahnya melebihi gabungan pendapatan empat di antara tujuh sekuel sebelumnya selama sepekan.
Untuk pemutaran midnight perdana, Deathly Hallows: Part 2 yang mengisahkan pertempuran final Harry Potter melawan Lord Voldemort mengeruk pemasukan USD 43,5 juta (Rp 369,75 miliar). Jumlah itu melampaui pemegang rekor sebelumnya, sekuel Twilight rilisan 2010, The Twilight Saga: Eclipse, yang "hanya" meraup USD 30 juta (Rp 255 miliar).
Kini, sebagaimana ditulis Hollywood.com, rekor ketiga juga menunggu film yang disutradarai David Yates tersebut, yakni pemasukan dalam pemutaran selama sepekan. Rekor hingga sekarang masih atas nama film Batman terakhir, The Dark Knight, yang mengantongi uang tiket USD 158 juta (Rp 1,3 triliun).
"Saya bahagia, film Harry Potter terbaru disambut antusias. Tapi, saya sekaligus juga sedih karena harus mengakhiri kebersamaan dengan film ini," kata Emma Watson, pemeran Hermione Granger, dalam kedelapan sekuel film laris tersebut, sebagaimana dikutip situs imdb.
Pottermania di Indonesia sudah pasti juga sedih. Sebab, hingga kini belum ada kepastian kapan mereka bisa menikmati petualangan terkini Harry Potter (diperankan Daniel Radcliffe) yang didampingi dua sobat kentalnya, Hermione dan Ron Weasley (dimainkan Rupert Grint), tersebut.
Memang, di situs 21 Cineplex, bersama seri anyar Transformers: Dark of the Moon, Harry Potter seri keselapan tersebut sudah dimasukkan kategori coming soon. Tapi, tak ada keterangan lebih lanjut tanggal atau bulan penayangannya di bioskop tanah air. (c4/ttg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar